Sunday, July 22, 2012
Monday, April 30, 2012
Cytokine
Cytokine adalah kelompok protein dan peptida, diproduksi oleh hewan maupun tumbuhan, yang memberikan sinyal untuk memungkinkan terjadinya komunikasi antar sel. Umumnya, cytokine terdiri dari protein kecil yang larut dalam air dan glikoprotein (protein dengan rantai gula) dengan berat massa antara 8 – 30 kDa. Cytokine beraksi melalui reseptor yang terdapat pada permukaan sel.
Berbeda dengan hormon dan neurotransmitter, dimana hormon dilepaskan dari organ tertentu kedalam darah sedangkan neurotransmitter dihasilkan oleh aktivitas sel syaraf; cytokine dibebaskan dari beberapa sel yang berbeda. Peranan cytokine diatur oleh “pusat” sistem kekebalan tubuh yang dilibatkan pada berbagai macam reaksi imun, peradangan, serta penyakit menular. Namun demikian peranannya tidak terbatas pada sistem kekebalan tubuh semata, akan tetapi juga terlibat dalam proses perkembangan selama embriogenesis.
“Cytokine Storm”
Cytokine Storm adalah salah satu respon tubuh dalam menghadapi zat/benda asing yang masuk kedalam tubuh kita. Kondisi ini merupakan ekspresi sistemik tubuh yang sehat dari sistem kekebalan tubuh yang hebat melalui mekanisme pelepasan lebih dari 150 mediator inflamasi (peradangan); termasuk didalamnya adalah cytokine, radikal bebas O2, dan faktor koagulasi. Baik pro-inflammatory cytokines (seperti Tumor Necrosis Factor-alpha, InterLeukin-1, dan InterLeukin-6) dan anti-inflammatory cytokines (seperti InterLeukin-10 dan InterLeukin 1 receptor antagonist) terdapat dalam konsentrasi yang tinggi pada serum. “Dahsyat”nya konsentrasi cytokine dalam tubuh menyebabkan tercetusnya istilah Cytokine Storm. Kontributor utama dari peristiwa ini adalah Tumor Necrosis Factor-alpha dan InterLeukin-6; terjadi akibat respon imun sebagai dampak dari proliferasi dan aktivasi yang sangat cepat dari T-cells atau Natural Killer (NK) cells. Sel-sel tersebut (T-cells dan NK) teraktivasi oleh makrofag yang terinfeksi. Dengan kondisi demikian, tentunya tubuh memerlukan perawatan yang sangat tepat untuk menghindari kematian.
Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada batang tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan. Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju lambung. Kita jangan makan sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan sambil berbicara. Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara melewati pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika kamu berbicara.
Berbeda dengan hormon dan neurotransmitter, dimana hormon dilepaskan dari organ tertentu kedalam darah sedangkan neurotransmitter dihasilkan oleh aktivitas sel syaraf; cytokine dibebaskan dari beberapa sel yang berbeda. Peranan cytokine diatur oleh “pusat” sistem kekebalan tubuh yang dilibatkan pada berbagai macam reaksi imun, peradangan, serta penyakit menular. Namun demikian peranannya tidak terbatas pada sistem kekebalan tubuh semata, akan tetapi juga terlibat dalam proses perkembangan selama embriogenesis.
“Cytokine Storm”
Cytokine Storm adalah salah satu respon tubuh dalam menghadapi zat/benda asing yang masuk kedalam tubuh kita. Kondisi ini merupakan ekspresi sistemik tubuh yang sehat dari sistem kekebalan tubuh yang hebat melalui mekanisme pelepasan lebih dari 150 mediator inflamasi (peradangan); termasuk didalamnya adalah cytokine, radikal bebas O2, dan faktor koagulasi. Baik pro-inflammatory cytokines (seperti Tumor Necrosis Factor-alpha, InterLeukin-1, dan InterLeukin-6) dan anti-inflammatory cytokines (seperti InterLeukin-10 dan InterLeukin 1 receptor antagonist) terdapat dalam konsentrasi yang tinggi pada serum. “Dahsyat”nya konsentrasi cytokine dalam tubuh menyebabkan tercetusnya istilah Cytokine Storm. Kontributor utama dari peristiwa ini adalah Tumor Necrosis Factor-alpha dan InterLeukin-6; terjadi akibat respon imun sebagai dampak dari proliferasi dan aktivasi yang sangat cepat dari T-cells atau Natural Killer (NK) cells. Sel-sel tersebut (T-cells dan NK) teraktivasi oleh makrofag yang terinfeksi. Dengan kondisi demikian, tentunya tubuh memerlukan perawatan yang sangat tepat untuk menghindari kematian.
Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada batang tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan. Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju lambung. Kita jangan makan sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan sambil berbicara. Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara melewati pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika kamu berbicara.
Saturday, March 24, 2012
Capung
capung merupakan serangga yang tidak menggigit ataupun bersengat. Capung merupakan hewan yang memiliki peran sebagai sumber makanan bagi banyak hewan lain, seperti burung, ikan, katak, ataupun kumbang air. Capung hidup dekat dengan air karena siklus hidupnya yang membuat mereka tidak bisa hidup jauh dari air.
Posisi capung saat kawin sangat unik. capung jantan dan betina membentuk posisi seperti love (hati). Capung jantan memegang belakang kepala capung betina, dan capung betina mengambil sperma di bawah pasangan kaki ketiga capung jantan.
Odonata (capung dan damselflies) menghabiskan sampai dua tahun rata-rata sebagai peri dalam air, di mana yang terbesar adalah predator fenomenal berkat ukuran dan rahang teleskopik. Mereka adalah salah satu indikator terbaik kualitas air karena beberapa dari mereka tidak bisa mengatasi polusi. Pengendalian yang lebih baik dari air sungai dalam dua dekade terakhir, bersama dengan penciptaan kolam untuk menggantikan beberapa dari mereka hilang dalam dekade sebelumnya, telah membantu.
Posisi capung saat kawin sangat unik. capung jantan dan betina membentuk posisi seperti love (hati). Capung jantan memegang belakang kepala capung betina, dan capung betina mengambil sperma di bawah pasangan kaki ketiga capung jantan.
Odonata (capung dan damselflies) menghabiskan sampai dua tahun rata-rata sebagai peri dalam air, di mana yang terbesar adalah predator fenomenal berkat ukuran dan rahang teleskopik. Mereka adalah salah satu indikator terbaik kualitas air karena beberapa dari mereka tidak bisa mengatasi polusi. Pengendalian yang lebih baik dari air sungai dalam dua dekade terakhir, bersama dengan penciptaan kolam untuk menggantikan beberapa dari mereka hilang dalam dekade sebelumnya, telah membantu.
Sunday, February 26, 2012
Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina
Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina dengan tema "INVESTASIKAN ENERGIMU UNTUK BUMI " di selenggarakan oleh Komunitas Kompas Muda dan Sobat Bumi
Silahkan di baca :)
Berbicara tentang energi tidak akan pernah ada habisnya. Bumi adalah salah satu planet Sobat Bumi yang sangat banyak mengandung energi didalamnya. Berdasarkan hukum kekekalan energi yang berbunyi “energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat berpindah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lainnya”. Energi digunakan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semakin berkembangnya tekhnologi, energi dapat diubah-ubah bentuknya oleh para ilmuwan, dan semakin banyaknya populasi manusia, energi semakin banyak digunakan dan tidak terkontrol lagi pemakaiannya.
Pemakaian energi yang berlebihan menyebabkan efek tersendiri untuk bumi. Bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Jika energi digunakan dengan tidak terkontrol lagi, maka energi akan terbuang sia-sia dan menyebabkan bumi semakin panas akibat energi tersebut. Karenanya, akan terjadi pemanasan global yang akan menyebabkan kehidupan bumi tidak seimbang. Pemanasan global akan berdampak buruk terhadap bumi, antara lain iklim mulai tidak stabil, meningkatnya permukaan laut, meningkatnya suhu global, gangguan ekologis, dan munculnya permasalahan sosial dan politik.
Untuk mencegah itu semua hendaklah melakukan penghematan energi. Mulailah dari diri kita sendiri, dengan cara menggunakan energi seperlunya saja. Dengan demikian kita dapat menginvestasikan energi untuk bumi kita tercinta dan mencegah terjadinya pemanasan global. Sehingga bumi akan tetap lestari untuk kehidupan-kehidupan selanjutnya, hingga anak cucu kita nantinya.
Silahkan di baca :)
Berbicara tentang energi tidak akan pernah ada habisnya. Bumi adalah salah satu planet Sobat Bumi yang sangat banyak mengandung energi didalamnya. Berdasarkan hukum kekekalan energi yang berbunyi “energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat berpindah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lainnya”. Energi digunakan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semakin berkembangnya tekhnologi, energi dapat diubah-ubah bentuknya oleh para ilmuwan, dan semakin banyaknya populasi manusia, energi semakin banyak digunakan dan tidak terkontrol lagi pemakaiannya.
Pemakaian energi yang berlebihan menyebabkan efek tersendiri untuk bumi. Bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Jika energi digunakan dengan tidak terkontrol lagi, maka energi akan terbuang sia-sia dan menyebabkan bumi semakin panas akibat energi tersebut. Karenanya, akan terjadi pemanasan global yang akan menyebabkan kehidupan bumi tidak seimbang. Pemanasan global akan berdampak buruk terhadap bumi, antara lain iklim mulai tidak stabil, meningkatnya permukaan laut, meningkatnya suhu global, gangguan ekologis, dan munculnya permasalahan sosial dan politik.
Untuk mencegah itu semua hendaklah melakukan penghematan energi. Mulailah dari diri kita sendiri, dengan cara menggunakan energi seperlunya saja. Dengan demikian kita dapat menginvestasikan energi untuk bumi kita tercinta dan mencegah terjadinya pemanasan global. Sehingga bumi akan tetap lestari untuk kehidupan-kehidupan selanjutnya, hingga anak cucu kita nantinya.
INVESTASIKAN ENERGIMU UNTUK BUMI
Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina dengan tema "INVESTASIKAN ENERGIMU UNTUK BUMI " di selenggarakan oleh Komunitas Kompas Muda dan Sobat Bumi
Silahkan di baca :)
Pemakaian energi yang berlebihan menyebabkan efek tersendiri untuk bumi. Bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Jika energi digunakan dengan tidak terkontrol lagi, maka energi akan terbuang sia-sia dan menyebabkan bumi semakin panas akibat energi tersebut. Karenanya, akan terjadi pemanasan global yang akan menyebabkan kehidupan bumi tidak seimbang. Pemanasan global akan berdampak buruk terhadap bumi, antara lain iklim mulai tidak stabil, meningkatnya permukaan laut, meningkatnya suhu global, gangguan ekologis, dan munculnya permasalahan sosial dan politik.
Silahkan di baca :)
Pemakaian energi yang berlebihan menyebabkan efek tersendiri untuk bumi. Bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Jika energi digunakan dengan tidak terkontrol lagi, maka energi akan terbuang sia-sia dan menyebabkan bumi semakin panas akibat energi tersebut. Karenanya, akan terjadi pemanasan global yang akan menyebabkan kehidupan bumi tidak seimbang. Pemanasan global akan berdampak buruk terhadap bumi, antara lain iklim mulai tidak stabil, meningkatnya permukaan laut, meningkatnya suhu global, gangguan ekologis, dan munculnya permasalahan sosial dan politik.
Tuesday, January 31, 2012
Energi Potensial Berubah Menjadi Energi Kalor
Benda jatuh dari ketinggian tertentu, saat menumbuk tanah sebagian energi potensialnya akan berubah menjadi kalor.
Subscribe to:
Posts (Atom)