HORMON PROLAKTIN
Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin (CS)), merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada mamalia.
Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitary adalah suatu struktur yang terletak dasar otak. Pada kebanyakan vertebrata, kelenjar ini terdiri atas tiga lobus: anterior, intermediet dan posterior. Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi tetapi pada orang dewasa hanya merupakan sisa (vestige).
Meskipun kecil ukuranya, kelenjar pituitari memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh. Sering disebut ”nahkoda” (master gland), karena banyak sekresinya mengontrol kelenjar endokrin lainnya.
Sejumlah penelitian telah dilakukan mengenai kelenjar pituitari. Beberapa hormon dihasilkan dari lobus anterior, salah satunya yaitu hormon prolaktin.
a) Sel Somatotropic
Sel somatotropic yang menyusun 35-45% dari seluruh sel pituitari, ditemukan dalam jumlah besar pada sisi/bagian anterior pituitari.
b) Sel lactotropic
Sel lactotropic lebih sedikit jumlahnya dibandingkan somatotropic. Kedua sel ini bisa di identifikasi dari eritrosin atau carmosin-nya. Pada bagian Prolactin adenoma, granula sekretori bervariasi dari 150 hingga 700 nm dengan bentuk bulat atau oval. Pada pituitari normal, sel laktotropic umumnya bekembang menjadi sel somaotropic. Peningkatan ukuran pituitari yang terjadi selama kehamilan berkaitan dengan proliferasi dari laktotropic sel.
Struktur Prolaktin
Hormon pertumbuhan, prolaktin dan placental laktogen merupakan anggota dari hormon polipeptida yang signifikan dengan sekuen asam amino yang homolog. Struktur prolaktin pada manusia terdiri atas rantai tunggal asam amino dengan ikatan di sulfida (S-S). Pada asam amino terminal, terdiri atas 199 asam amino. Dengan penambahan ikatan disulfida pada asam amino ke tiga antara Cys-4 dan Cys-11.
Struktur gen Prolaktin.
Pada dasarnya struktur prolaktin hampir mirip dengan struktur hormon pertumbuhan dan placental laktogen. Karena ketiganya dihasilkan dari prekursor yang sama. Pada manusia dan tikus, sepanjang cDNA dari mRNA sekuen homolog ketiga hormon tersebut hampir sama persis.
Receptor
reseptor prolaktin terdapat pada jaringan-jaringan antara lain:
1. Kelenjar glandula mamae normal
2. Mammary tumor
3. Liver
4. Pancreas
5. Ginjal
6. Adrenal
7. Placenta
8. Ovary: sel granulosa dan corpus luteum
9. Testis: sel leydig
10. Epididimis
11. Seminal vesikel
12. Prostat
13. Lymphosit
14. Choroid plexus
15. Hypotalamus
Struktur reseptor
Reseptor prolaktin merupakan glikoprotein. Dari hasil kloning dan sekuensing cDNA-nya diketahui bahwa reseptor prolaktin monomerik, dan terentang melewati membran. Bagian ekstra selular terdiri atas 5 sistein dan 3 potensial Asn sites. Pada manusia ukuran reseptor prolaktin sama dengan reseptor hormon pertumbuhan.
Gambar struktur reseptor hormon pertumbuhan dan Prolaktin
Regulasi jumlah reseptor
Regulasi reseptor prolaktin kebanyakan diteliti di bagian liver. Diketahui bahwa hal ini berkaitan dengan peningkatan pubersitas dan juga selama kehamilan dan laktasi. Konsentrasi sirkulasi dan faktor periferal dari hormon sex juga berperan penting sebagai regulator. Reseptor dapat menaikkan atau menurunkan fungsi regulasi tergantung dari interaksi hormon dan reseptor.
Mekanisme kerja prolaktin
Pada organ glandula mamae, prolaktin secara spesifik menstimulasi sintesis DNA dan proliferasi sel epitel, dan juga sintesis protein susu (casein, lactalbumin), asam lemak bebas, dan laktosa. Prolaktin secara spesifik menstimulasi laju transkripsi gen protein susu sehingga menyebabkan stabilisasi produksi mesengger RNA. Efek prolaktin pada sintesis DNA dan produksi kasein pada jaringan mammary in vitro digambarkan pada grafik berikut:
Gambar efek prolaktin pada sintesis DNA dan produksi casein
Efek prolaktin pada beberapa organ:
Organ | Efek |
Glandula mamae | Sintesis DNA |
| Proliferasi sel |
| Sintesis protein susu |
| Sintesis FFA |
| Sintesis laktosa |
Tumor mammary | prolaktin-induced protein |
Ovary | Corpus Luteum: Maintenance atau regresi |
limfosit | Immunostimulasi |
Ovary dan testis | Steroid biosintesis |
liver | Sintesis RNA |
| Stimulasi dekarboksilasi ornitin |
Ginjal, amnion, choroid plexus | osmoregulasi |
Widget by [ Tips Blogger ]
0 komentar:
Post a Comment