1.bakteri anaerob
Masyarakat urban tidak jarang menjumpai persoalan kloset mampet. Penghuni apartemen menemui saluran pencuci piring tersumbat sisa-sisa makanan. Aroma tak sedap pun sering merebak dari saluran air kotor permukiman.
Jika penyebabnya adalah bahan-bahan organik, bakteri-bakteri pengurai bisa memperbaiki keadaan tersebut. Bakteri-bakteri pengurai dipilih dari jenis bakteri anaerob.
Bakteri anaerob merupakan jenis bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Bakteri anaerob tumbuh tanpa terkontaminasi udara bebas. Salah satunya tumbuh di dalam kotoran hewan yang masih berada di dalam perut.
Ada dua cara untuk memperolehnya. Cara pertama, mengambil bakteri anaerob dari kotoran di dalam perut hewan yang disembelih. Cara kedua, mengambil kotoran dari dalam perut hewan ternak yang dipertahankan tetap hidup. Cara ini menggunakan teknologi medis dengan operasi fistula.
Operasi fistula untuk membuat saluran pengambilan kotoran hewan ternak dari dalam perut tanpa menyebabkan hewan itu mati. Secara ilmiah, terbukti kandungan bakteri anaerob paling banyak berada di rumen, yaitu bagian perut pertama pada hewan pemamah biak. Bagian ini terletak di antara kerongkongan dan perut jala.
“Kotoran yang mengandung bakteri anaerob dapat diambil setiap hari dari hewan yang dioperasi fistula,” kata Suryadi, periset pada Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Minggu (21/3/2010) di Jakarta.
Batan sejak 2006 mengembangkan riset pemanfaatan bakteri anaerob yang diambil dari hewan ternak yang dioperasi fistula. Hewan sapi dan kerbau yang dipilih.
“Operasi fistula sudah dilakukan pada tiga sapi dan seekor kerbau. Pada uji coba pertama mengakibatkan seekor sapi mati,” ujar Suryadi.
Hewan yang akan dioperasi fistula harus berusia di atas dua tahun. Setiap pagi dapat diambil kotoran melalui lubang operasi fistula di bagian samping atas perut sapi atau kerbau tersebut.
Pengambilan kotoran dalam bentuk cairan sekitar 120 mililiter, tetapi berisi jutaan bakteri anaerob yang siap dikembangbiakkan.
Selanjutnya, pembiakan bakteri bisa untuk berbagai tujuan, antara lain, untuk menghasilkan bahan peluruh bahan-bahan organik yang menimbulkan sumbatan-sumbatan pada kloset, wastafel, saluran cuci piring, dan sebagainya.
“Batan sendiri mengembangkan untuk campuran pakan ternak yang dikeringkan. Pakan ternak dengan kandungan bakteri anaerob (direkayasa dalam keadaan mati suri) akan membantu proses pencernaan ternak,” kata Suryadi.
Bakteri anaerob yang sebelumnya direkayasa supaya mati suri itu akan kembali hidup ketika masuk ke dalam perut hewan bersamaan dengan bahan makanan yang dikonsumsi. Dengan imbuhan bakteri anaerob, proses pencernaan makanan menjadi lebih cepat.
2.protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella
a) Membantu proses pembusukan
• kelompok saprofit menguraikan sampah organik dan bangkai menjadi zat anorganik,
• Dalam usus besar manusia terdapat bakteri yang membusukkan sisa pencernaan yaitu Escherechia coli (bakteri ini juga menghasilkan vitamin K yang berguna pada proses pembekuan darah)
• Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan sulfat di tempat becek dan menghasilkan hidrogen sulfida (H2S)
b) Meningkatkan kesuburan tanah
Bakteri yang mampu mengikat gas N2 dari udara langsung digunakan dalam membentuk amoniak dan ada yang membantu ketersediaan nitrogen dalam tanah. Bakteri nitrogen berperan dalam siklus nitrogen terutama pada lingkungan aerob dengan mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan akhirnya menjadi nitrat (nitrifikasi). Bakteri pengikat nitrogen seperti :
• Azotobacter vinelandii, bakteri penambat nitrogen yang hidup bebas, menghasilkan amonia berlebih dan bergabung dengan tanaman cerealia (jagung, gandum)
• Clostridium pasteurinum hidup bebas di berbagai kondisi tanah dalam lingkungan anaerob
• Rhizobium leguminosum hidup bersimbiosis dengan akar tanaman polong (Leguminoceae) membentuk bintil-bintil akar
• Nitrosomonas dan Nitrosococcus, mengoksidasi amonia menjadi nitrit
• Nitrobacter mengoksidasi nitrit menjadi nitrat sehingga dapat dimanfaatkan tumbuhan
c) Menghasilkan oksigen
• penghasil oksigen adalah kelompok fotoautotrof. Biasanya terdapat di perairan menghasilkan oksigen bagi organisme lainnya.
• contoh : Cyanobakteria, bakteri sulfur dan non-sulfur hijau, serta bakteri sulfur dan non-sulfur ungu.
d) Menghasilkan biogas
• kelompok penghasil biogas adalah metanogen seperti Methanobacterium.
• bahan yang digunakan berupa kotoran hewan ternak atau limbah organik lain yang dimasukkan dalam tangki penampungan besar. Selanjutnya akan diubah menjadi gas metana dan sejumlah energi.
• pada beberapa tempat, biogas ini dimanfaatkan untuk memasak, penerangan dan bahan bakar kendaraan
e) Digunakan sebagai pengendali hama
• Bacillus thuringiensis, digunakan untuk mengendalikan 140 spesies insekta (serangga) yang menyerang tanaman tomat, jeruk, anggur, tembakau, kacang-kacangan dan sebagainya. Larva dari Bacillus thuringiensis bersifat patogen bagi larva serangga (Lepidoptera).
f) Digunakan sebagai indikator pencemaran ai
• jenis yang digunakan sebagai indikator seperti Escherechia coli, Streptococcus faecalis, dan Clostridium perfringens.
• mikroba ini adalah bakteri yang normalnya terdapat dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas lainnya.
g) Menghasilkan zat asam
• Acetobacter, mengubah bahan-bahan alkohol menjadi asam cuka
• Clostridium butiricum, menghasilkan asam butirat (asam lemak) yang penting untuk menghasilkan butil alkohol, aseton, isopropil alkohol
• Propioni bacterium, menghasilkan asam propionat (asam lemak) yang penting dalam pembuatan keju
h) Membantu dalam pemrosesan susu
• Streptococcus lactis dan Streptococcus cremonis, untuk pembuatan keju dan mentega
• Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju
• Lactobacillus citrovorum, untuk memberi aroma pada mentega dan keju
• Lactobacillus bulgaricus untuk membuat yogurt
i) Membantu menghasilkan bahan makanan dan minuman
• Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco
• Pediococcus cerevisiae, untuk pembuatan sosis
• Bacillus sp, untuk pembuatan saus ikan
j) Menghasilkan antibiotik dan vitamin
• Bacillus brevis menghasilkan tirotrisin
• Bacillus subtilis menghasilkan antibiotik subtilin untuk mengawetkan makanan
• Bacillus polymixa menghasilkan polimiksin
• Pseudomonas denitrificans menghasilkan vitamin B12
k) Bakteri dan rekayasa genetika
• sel bakteri digunakan sebagai sarana untuk pencangkokan gen dari organisme lain. Dengan rekayasa genetika dapat dihasilkan suatu produk yang diharapkan seperti hormon insulin dan hormon pertumbuhan manusia.
l) Sebagai protein sel tunggal (PST)
• Protein sel tunggal menggunakan mikroba sebagai bahan makanan, terutama diproduksi untuk makanan hewan.
• contoh : Bacillus spp, Nocardia spp, Acinetobacter spp, Methylomonas spp, Methylococcus capsulatus, Rhodopseudomonas.
Widget by [ Tips Blogger ]
0 komentar:
Post a Comment